Awal
tahun seringkali dipenuhi dengan impian dan harapan baru, resolusi baru or so
they say… bagi beberapa industry atau kantor, januari seringkali berarti
saatnya untuk jalan di gigi 1, siapin diri untuk kembali berpacu dengan
transmisi lebih tinggi di bulan-bulan kedepannya. Akan tetapi januari ini
justru terasa lebih dingin dan basah bagi warga masyarakat di desa Patia dan
Kubangkampil di Pandeglang Banten.
Kenapa
begitu? Karena mereka mengawali tahun ini dengan limpahan air bah yang
menghampiri pemukiman mereka. Tidak hanya sematakaki, sebetis ataupun
sepinggang tapi bahkan ada wilayah yang tergenang ketinggian air sampai 3 m.
(yup, 3 meter saudara-saudari sekalian…)
dan
berikut ini adalah cerita perjalanan gw ke wilayah tersebut pada akhir bulan
januari ini.
Day 1 (26 Januari 2013)
09.00
Sebagaimana
notifikasi email, maka kami direncanakan untuk berkumpul jam 9 pagi di kantor
cabang syariah pondok indah. Dan… setelah berkumpul semua pada jam 11 siang,
mulailah rombongan relawan ini berangkat… tujuan pertama adalah… “Makan Siang” ya iyalah… disangka
packing barang-barang sumbangan ke 3 mobil dan 2 pick up gak makan energy bos…
pegel kalii…
13.00
Makan
siang, sholat Dzuhur… oke… mari kita berangkats…
Basically
siy… wilayah tujuan kami searah dengan ke Tanjung Lesung, berangkat jam 12an
siang, sampai di lokasi jam 5 sore. (Perjalanan
panjang juragan…!)
Langsung
loading barang…
Kelar semua barang
diturunkan… saatnya istirahat… karena malam ini… masih panjang…
Mancing Maniaaaa..... :) |
19.00
20.30
Kembali kita
bekerja…
Basically,
kardus-kardus berisi barang bantuan yang tadi masih dalam kardus itu perlu
dibongkar dan dimasukkan ke dalam satu paket bantuan yang berisi bahan-bahan
pokok seperti bahan makanan dan peralatan mandi dan kesehatan. Targetnya adalah
menyiapkan 400 bungkus bantuan.
Bagaimana
keseruannya… lihat saja sendiri ya…
nyusun strategi |
Implementasi |
“Sudah 100 bungkus… ayo 300 lagi!” teriakan dari korlap kami memberi tahu berapa banyak yang sudah rapih… ketika dibilang sudah 100 ini, jujur aja yang namanya tangan sudah mulai gemeteran dan baju sudah basah karena keringat. Tapi okelah… lanjutGan!
Terus Semangat!! |
Sedikit lagi... |
Done.... |
Alhamdulillah, 400 bungkus rapih… cek jam…
astaganaga jam sebelas malam….
Saatnya istirahat… “ZzzZzzZzz…”
Day 2 (27 Januari 2013)
Minggu pagi dengan kondisi badan rontok seperti habis
ditabrak tronton… (okey lebay… I know… tapi sepertinya perlu untuk
menekankan kondisi badan saat itu) Tapi Allah S.W.T memang Maha Kuasa.
Minggu pagi ini… bisa lihat pelangi…
For more picture feel free to check this site
08.30
Off to first site…
Nama desanya kubangkampil, kampil ini menurut warga
lokal siy berarti karung goni. So kubangkampil kemungkinan berarti wilayah yang
penuh dengan karung goni. (iyeee gw
ngasal… tapi beneran deh kampil itu katanya karung goni) rute menuju lokasinya…
ajojing jo…
han to the cur...! |
Dan disini sudah berkumpul warga untuk menerima bantuan serta mengikuti layanan pengobatan gratis
Awalnya siy rapih... |
Sambung - menyambung menjadi satu... |
RAMAInyooo |
Sehat itu Mahal Jendral... |
![]() |
promo situs kantor dikit ya.... siapa tahu ngaruh ke bonus #eh :) |
10.00
Kembali ke
basecamp dan bersiap menuju lokasi kedua, rencananya siy berangkatnya nanti
setelah makan siang agar sekaligus pulang.
Sampai di
basecamp, lurusin kaki sebentar… dan saatnya loading barang lagi untuk ke
lokasi kedua.
Hup! Hup!
Loading done,
istirahat… nunggu makan siang.
13.00
Sebelum berangkat, sedikit seremonial terlebih
dahulu untuk kerjasama yang dibina antara kantor dengan YPC (Yayasan Pandeglang
Cerdas)
Salut saya ke yayasan ini, para penggerak yayasan ini
sepertinya sangat memegang prinsip agar jangan jadi kacang yang lupa kulitnya.
Basically mereka adalah putra-putri daerah pandeglang yang kini kondisinya
relatif sudah mapan dan tersebar wilayah kerjanya di berbagai daerah dan bidang
industri.
Hebatnya… mereka bergabung dan berusaha untuk membantu
putra-putri pelajar di pandeglang agar lebih mudah dalam mengakses pendidikan
yang lebih tinggi.
Wonder if jakarta citizen would
do such a thing like this…?
Lokasi ke dua adalah Desa Patia, disini kabarnya siy
kemarin banjir bahkan mencapai 3 m tingginya… secara lokasi kedua desa yang
berdekatan dengan pantai ini awalnya membuat gw berasumsi bahwa banjir ini
disebabkan karena pasangnya air laut. Banjir rob seperti yang biasa dialami
saudara-saudara kita di bagian utara jakarta… ternyata tidak. Air justru hadir
dari arah gunung, menyusuri bantaran sungai dan sukses membuat air meluap dan
membanjiri wilayah-wilayah ini.
Pertanyaan berikutnya… pernah
bawa mobil di tengah sawah? Seru kawan seru…
Dan di desa ini kami disambut oleh warga yang
sepertinya sudah menunggu sejak dzuhur…
masih rapih antriannya... |
mulai khawatir,,, |
pasrah... |
0 comments:
Posting Komentar